Guinea Pig |
Kalian tentu berpikir kalau Guinea Pig ini adalah babi. Tapi, sebenarnya Guinea Pig ini adalah spesies hewan pengerat yang masuk ke dalam keluarga Caviidae dan genus Cavia. Ada beberapa orang yang mengenal Guinea Pig ini dengan nama Tikus Belanda. Tempat asalnya juga bukan dari Belanda melainkan dari Pegunungan Andes dan dikenal dengan nama Cuy dalam Bahasa Quechua. Di tempat asalnya, selain dimakan, Guinea Pig ini juga sebagai hewan peliharaan. Kalau di Indonesia, mirip dengan marmut (marmot) tetapi berukuran lebih besar. Untuk info mengenai Guinea Pig silakan klik di sini.
Saat di Indonesia, saya pernah membaca tentang Guinea Pig dan pada akhirnya, pertama kali saya mencoba Guinea Pig adalah di daerah Churin (Cerita tentang Churin klik di sini). Saya mencoba sedikit saja karena saya masih membayangkan bagaimana wujudnya. Guinea Pig biasa disajikan dengan wujud yang masih lengkap dan digoreng atau dibakar. Jadi, memang terlihat ekstrim wujud makanannya. Masih terlihat kaki dan kepalanya.
Foto di atas adalah Guinea Pig yang saya coba makan di restoran daerah Lima Tengah. Ini merupakan kedua kalinya saya makan Guinea Pig setelah di Churin. Nama restoranya adalah El Sabor de Piscis yang beralamat di Av. Tacna, di atas restoran Chifa Fei Yan (Lantai 2). Lokasinya ada di berseberangan dengan Gereja De Las Nazarenas. Harga satu porsi (setengah badan Guinea Pig) ditambah nasi adalah 15 soles atau sekitar Rp. 60.000. Saya makan bertiga dengan suami dan Ibu mertua saya karena memang sudah habis saat itu dan kami pemesan terakhir.
Walaupun bentuknya sedikit menyeramkan, ketika kalian mulai menggigit makanan ini...hmmm rasanya sangat gurih seperti ayam kampung. Dagingnya memang tidak terlalu banyak. Di sinilah saya semakin menikmati kelezatan Guinea Pig ini sampai ke sela-sela tulang kecil mungilnya. Perpaduan bumbu yang pas dan garing membuat setiap gigitan terasa pecah di dalam mulut. Makanan ini dipadukan dengan nasi putih. Nasi di Peru tidak hambar seperti nasi umumnya di Indonesia, tapi dimasak menggunakan sedikit garam. Pokoknya, perpaduan yang sangat cocok dengan Guinea Pig ini. Sebagai pelengkapnya adalah jeruk nipis dan sambal karena buat saya tanpa sambal kurang sempurna. Dari 1-10 saya memberi nilai 8,5 di restoran ini.
Rekomendasi dari keluarga saya di sini, Guinea Pig dari Arequipa adalah yang paling enak. Sedikit informasi, seperti yang sudah saya jelaskan di atas bahwa Guinea Pig ini bukanlah babi walaupun namanya pig/babi, dan makanan ini halal dikonsumsi. Silakan baca refrensi dari detik di sini http://food.detik.com/read/2016/03/04/160517/3157689/901/apakah-daging-marmut-halal-dikonsumsi.
Ayo, datang ke Peru untuk mencoba kelezatannya!
Foto Guinea Pig dari Pinterest
Kalau ini terlalu imut untuk dimakan ya?
|
0 comments:
Post a Comment